Bimtek diikuti sejumlah jajaran direksi rumah sakit BLUD di Jawa Timur, baik yang dikelola Pemprov Jawa Timur seperti RSUD dr Sutomo Surabaya, RSUD dr Saiful Anwar Malang, RS Mata Surabaya, RSUD dr Soedono Madiun, RSUD dr M Noer Pamekasan, RSUD Karsa Husada Kota Batu, dan RS Haji Sukolilo Surabaya.
Sedangkan dari RSUD BLUD milik pemkab dan pemkot yang ikut dalam bimtek ini, diantaranya RSUD Kabupaten Jombang, RSUD dr Soedarsono Kota Pasuruan, RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, dan RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Satu-satunya RSUD BLUD milik TNI AD yang ikut adalah RST Soepraoen Malang.
“Kami ingin RSUD BLUD itu semakin memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat,” kata Solihin.
Sementara itu, Pembina Government Learning Centre Prof. HM Mas’ud Said, MM, Ph.D menyatakan, keberhasilan meningkatkan pendapatan rumah sakit sangat tergantung dari kepemimpinan di rumah sakit itu sendiri atau leadership.
Selain itu juga penataan manajemen baik, dengan strategi yang terintregasi terutama dalam peningkatan pelayanan yang maksimal, sehingga pasien tidak berobat ke rumah sakit swasta dan keluar negeri.
Sejumlah jajaran direksi yang mengikuti bimtek mengaku sangat bermanfaat adanya bimtek tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah sakit, meski ada beberapa hal yang kurang tajam pembahasannya yang dari Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes. Hal ini disebabkan hampir semua RSUD BLUD di daerah menggunakan peraturan dan undang-undang berkaitan Kementrian Dalam Negeri.
0 Komentar